Penerapan Arsitektur Ramah Anak pada Perancangan Panti Asuhan di Kota Jakarta
Keywords:
Anak terlantar, Kesejahteraan anak, Panti Asuhan, Arsitektur ramah anakAbstract
Anak-anak adalah aset bangsa yang memerlukan perhatian dan perlindungan khusus, terutama mereka yang terlantar dan hidup dalam kondisi rentan. Di Jakarta, keberadaan anak terlantur terus meningkat setiap tahunnya, namun ketersediaan panti asuhan dengan fasilitas memadai masih terbatas dan belum dapat menampung seluruh anak yang membutuhkan perlindungan. Banyak panti asuhan, terutama yang berbasis agama Islam, menghadapi kendala berupa minimnya dukungan infrastruktur yang layak, termasuk akses pendidikan yang memadai dan program pengembangan diri yang komprehensif. Sebaliknya, panti asuhan berbasis Katolik umumnya memiliki fasilitas yang lebih lengkap berkat dukungan komunitas yang stabil, lingkungan yang tercipta sangat kondussif bagi tumbuh kembang anak. Karena itu, penerapan arsitektur ramah anak sangat penting dalam desain panti asuhan, dengan memperhatikan kebutuhan fisik, psikologis, dan emosional anak-anak agar mereka dapat tumbuh di lingkungan yang mendukung. Adanya panti asuhan yang layak di Jakarta Pusat dengan konsep ramah anak tidak hanya meningkatkan kesejahteraan anak-anak terlantar, tetapi juga memberikan dampak positif jangka panjang, seperti mengurangi angka anak jalanan dan menciptakan generasi penerus yang lebih sehat, terdidik, dan produktif di masa depan.