Kajian Parameter Desain Arsitektur Biofilik pada LKSA di Iklim Panas Lembab
Keywords:
arsitektur biofilik, iklim panas lembab, LKSA, pemulihan anakAbstract
Anak terlantar merupakan salah satu permasalahan sosial yang ada di Indonesia, ditandai dengan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar fisik, emosional, dan sosial. LKSA (Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak) adalah salah satu lembaga yang memiliki fungsi untuk memberikan perawatan dan dukungan bagi perkembangan anak. Namun, seringkali kondisi fisik bangunan LKSA belum mampu memenuhi kebutuhan fisik dan emosional anak yang tinggal di LKSA. Arsitektur biofilik dapat mendukung pemenuhan kebutuhan fisik dan emosional anak melalui koneksi dengan alam, sekaligus meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka. Penelitian ini bertujuan merumuskan parameter desain biofilik dengan pendekatan bioklimatik yang adaptif terhadap tantangan iklim panas lembab Indonesia dengan suhu 23-33°C dan kelembaban 70-90%. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif konten analisis yang mengintegrasikan hasil wawancara untuk menentukan parameter kebutuhan ruang, serta studi literatur dan studi preseden untuk merumuskan kriteria desain. Analisis data dilakukan melalui identifikasi prinsip biofilik, evaluasi kondisi LKSA, kategorisasi kebutuhan pengguna, dan sintesis parameter desain. Parameter desain yang dihasilkan mencakup aspek-aspek penting seperti lokasi, ruang tidur, ruang komunal, dan area pendukung lainnya. Hasil penelitian menghasilkan beberapa rekomendasi penerapan parameter bioklimatik pada LKSA melalui: 1) Penambahan ruang hijau minimal 30% untuk kenyamanan iklim mikro; 2) Orientasi bangunan utara-selatan untuk memanfaatkan cahaya alami dan mengurangi radiasi; 3) Ventilasi silang untuk dan pemanfaatan elemen air untuk kualitas udara dan kelembaban; 4) Elemen biofilik seperti taman, material alami, dan pemandangan luar pada ruang prioritas LKSA seperti ruang tidur, ruang belajar, perpustakaan, dan taman bermain.