PENGARUH PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DAN READINESS FOR CHANGE TERHADAP DIGITAL CULTURE UNTUK MENCAPAI WORKLIFE BALANCE APADA PEGAWAI NON SDM IPTEK BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
Keywords:
Digital Culture, Perceived Organizational Support, Readiness for Change, Worklife BalanceAbstract
Era disrupsi teknologi dan tren perubahan dalam mengelola talenta sumber daya berkembang secara global. Selain itu, perubahan besar terjadi dan berdampak luar biasa terutama pada aktivitas manusia serta pembentukan kebiasaan baru dalam dunia kerja terjadi di masa pandemi COVID-19 sekarang ini. Dalam menjaga eksistensi instansi ditengah era digital, budaya digital meniscayakan keunggulan kompetitif bagi SDM dan instansi. Namun, perubahan budaya digital mengalami kendala pada aspek kesiapan untuk berubah dan pengelolaan SDM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah path analysis yang diolah menggunakan Lisrel versi 8.8. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel 316 orang dari pegawai Non SDM IPTEK BRIN. Pada uji kecocokan model menunjukkan hasil baik (good fit). Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) perceived organizational support (X1) terhadap worklife balance (Y1) memiliki hubungan yang positif bahwa t-value yaitu 2,02>1,96, (2) hubungan positif antara perceived organizational support (X1) terhadap digital culture (Y2) t-value 4,30 >1,96, (3) readiness for change (X2) terhadap worklife balance (Y1) dibuktikan t-value adalah 0,87 < 1,96, (4) hubungan atau asosiasi negatif dan tidak signifikan readiness for change (X2) terhadap digital culture (Y2) -1,23 < 1,96, (5) hubungan positif dan signifikan
antara digital culture (Y2) terhadap worklife balance (Y1) 3,96 > 1,96, (6) perceived organizational support (X1) terhadap readiness for change (X2) memiliki korelasi yang negatif dan signifikan -4,69 < - 1, 96, (7) pengaruh tidak langsung dari perceived organizational support melalui digital culture terhadap worklife balance 0,065 lebih kecil pengaruh langsung 0,12, (8) pengaruh tidak langsung dari readiness for change melalui digital culture terhadap worklife balance - 0,0175 lebih kecil daripada pengaruh langsung antara readiness for change terhadap worklife balance sebesar 0,05. Dari hasil tersebut dihasilkan Strategi Pengelolaan SDM Berbasis Employee Centricity Dengan Kompetensi dan Kepemimpinan Digital.
Kata Kunci : Digital Culture, Perceived Organizational Support, Readiness for Change, Worklife Balance