Analisis Perbandingan Metode Altman Z-Score dan Springate dalam Memprediksi Potensi Kebangkrutan PT.Indocement Tunggal Prakarsa Periode 2017-2019
Keywords:
Kebangkrutan, Laporan Keuangan, Altman Z-Score, SpringateAbstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil prediksi kebangkrutan dengan menggunakan dua metode kebangkrutan yaitu model Altman Z-Score dan model Springate, serta untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil prediksi kebangkrutan menggunakan model Altman Z-Score dan Springate dan untuk mengetahui model prediksi mana yang paling akurat dalam memprediksi kebangkrutan pada perusahaan indocement tunggal prakarsa tbk periode 2017-2019. Kategori penelitian ini merupakana penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode analisis deskriptif komperatif yang menggambarkan dari data yang dikumpulkan lalu diperhitungkan yang kemudian akan dibandingkan dengan variable yang lain yaitu model Altman dan Model Springate sehingga diperoleh menjadi sebuah informasi berguna. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan di website Bursa Efek Indonesia. Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan indocement tunggal prakarsa dengan periode menurunnya laba yaitu 2017-2019. Teknik pengujian hipótesis pada penelitian ini menggunakan uji normalitas yaitu dengan shapiro wilk, dengan uji beda menggunakan ujiwilcoxon dan uji akurasi menggunakan tingkat kesesuaian antara prediksi benar yang membandingkan antara jumlah prediksi benar dengan jumlah sampel. Berdasarkan dari hasil perhitungan bahwa metode altman Z”-Score mendapatkan hasil bahwa ketiga periode penelitian yaitu nilail Z” perusahaan dalam kategori sehat dikarenakan nilai Z” mendapatkan hasil analisis rata-rata sebesar 10,16 yang menunjukan Z” > 2,6 dengan klasifikasi pada metode ini menunjukan perusahaan dalam kategori sehat. Pada periode 2017 menunujukan nilai Z” terbesar dengan hasil 10,80 dari ketiga tahun periode penelitian. Sedangkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode springate mendapatkan hasil bahwa ketiga periode penelitian yaitu nilai S perusahaan dalam kategori sehat dikarenakan nilai S mendapatkan hasil analisis rata-rata sebesar 1,07 yang menunjukan S > 0,862 dengan klasifikasi pada metode ini menunjukan perusahaan dalam kategori sehat. Pada periode 2017 dan 2019 menunjukan nilai S terbesar dengan hasil 1,16 dari ketiga tahun periode penelitian. Dalam hal ini perusahaan diidentifikasi mengalami penurunan dalam hal kinerja manajemen karena working capital to total asset dari kedua metode perusahaan menunjukan mengalami ketidakstabilan. Serta pada perhitungan earning before interest and taxes to total asset perusahaan dihitung dengan kedua metode tersebut tejadi ketidakstabilan perusahaan dalam menghasilkan laba bersihnya sebelum bunga dan pajak. Uji normalitas dari data kedua model menggunakan shapiro wilk menunjukan bahwa data tidak berdistribusi normal karena nilai Signifikan < 0,05 oleh karena itu uji beda dilakukan menggunakan uji Wilcoxon. Ketika diuji menggunakan uji beda wilcoxon mendapatkan hasil nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,109 yang menunjukan bahwa hipotesis ditolak dengan pertimbangan apabila nilai Asym.Sig < 0,05 maka hipotesis diterima. Dan jika nilai asym.sig > 0,05 hipotesis ditolak. Tingkat akurasi membandingkan prediksi model altman dan springate dengan kondisi real perusahaan yang dilihat dari laba perusahaan. Tingkat akurasi kedua model tersebut mendapatkan hasil sebesar 100% dari masing-masing metode. Sehingga dapat disimpulkan bahwa potensi kebangkrutan pada PT.Indocement tunggal prakarsa menggunakan metode altman z-score dan springate adalah kecil atau tidak ada karena hasil perhitungan menunjukan bahwa perusahaan dalam kondisi sehat, dari hasil uji beda yang menunjukan bahwa hipotesis ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaan menggunakan model altman z-score dan model springate dalam memprediksi potensi kebangkrutan pada PT.Indocement Tunggal Prakarsa, dan dari tingkat akurasi kedua metode tersebut didapatkan hasil bahwa kedua metode memiliki tingkat akurasi yang sama. Saran peneliti pada penelitian ini bagi pihak manajemen perusahaan harus tetap menjaga dan mempertahankan operasional perusahaannya terutama modal kerja perusahaan dan asset lancar yang dimiliki agar perusahaan bisa terus bertahan baik secara operasional maupun pembayaran kewajiban perusahaan saat telah jatuh tempo agar perusahaan bisa menghadapi persaingan antar perusahaan, lalu bagi investor dan calon investor sebelum menanamkan modal pada PT. Indocement tunggal prakarasa sebaiknya melakukan analisa terlebih dahulu dengan melakukan analisa berdasarkan perhitungan yang tela ada salah satunya adalah penelitian ini yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam membuat keputusan investasi. Selain itu, investor juga diharapkan agar memperhatikan kinerja perusahaan baik dari aspek profitabilitas maunpun likuiditas, yang akan digunakan untuk berinvestasi, hal ini bertujuan agar investasi yang ditanamkan oleh investor dapat memberikan keuntungan dikemudian hari. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menambah atau memperpanjang periode pengamatan, melakukan penelitian selain PT.Indocement Tunggal Prakarsa, menambah model prediksi kebangkrutan serta dapat menambah karakteristik perusahaan yang akan dijadikan sampel penelitian.
Kata kunci: Kebangkrutan, Laporan Keuangan, Altman Z-Score, Springate.