MENGUKUR KINERJA BANK JAMBI SEBELUM DAN SAAT PANDEMI COVID-19
Keywords:
Rasio Keuangan, Bank JAMBI, Covid-19, BOPO, Return On AssetAbstract
Pada awal tahun 2020, dunia dikejutkan dengan penyebaran virus Covid – 19 yang merupakan pandemi yang meluas ke hampir semua negara dalam waktu singkat, termasuk Indonesia. Sektor jasa keuangan yaitu perbankan tidak luput dari pengaruh pandemi ini. Badan Pusat Statistik (BPS) berpendapat bahwa perbankan mengalami minus 10,3% secara tahunan (yearon-year/y-o-y) di kuartal II/2020 sebelum tumbuh balik sebesar 2,59% y-o-y pada kuartal III/2020. Walaupun kondisi sudah relatif membaik, jalan menuju pemulihan sektor perbankan masih dirasa terjal. Bank adalah Department of Store yang memiliki arti satu Lembaga jasa yang mempunyai banyak sekali pelayanan jasa keuangan. Pertama, menghimpun dana dari rakyat berupa tabungan, deposito dan giro. Kedua, menyalurkan kredit atau pembiayaan kepada rakyat dan ketiga perbankan melayani pembayaran atau setoran .Bank Jambi dalam kegiatannya meliputi seluruh kegiatan bank umum, termasuk sebagai Pemegang Kas Daerah yang berfungsi melaksanakan dan mengelola penyimpanan,penerimaan dan pengeluaran Kas Daerah, mendahulukan pembiayaan bidang proyek Pembangunan Daerah, dan menyalurkan kredit atau pembiayaan kepada masyarakat. Informasi mengenai kinerja bank sangat penting untuk investor ketahui sebelum mereka menginvestasikan dananya. Penilaian kinerja bank dapat dilihat berdasarkan laporan keuangan yang dibuat oleh bank.Dalam menjelaskan kondisi keuangan maka sangat dibutuhkan laporan keuangannya, agar pihak manajemen bank dapat melihat kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Laporan keuangan meliputi Balance sheet, laporan laba rugi, ekuitas, cash flow, dan catatan atas laporan keuangan. Salah satu evaluasi kinerja yang dapat dilakukan adalah dengan menilai kinerja keuangan untuk mengetahui tingkat kesehatan bank. Karena kinerja keuangan dapat menunjukkan kualitas bank melalui penghitungan rasio keuangan Return On Assets (ROA). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh rasio perbankan, yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR), BOPO, Net Interest Margin (NIM), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Quick Ratio (QR), Investing Policy Ratio (IPR), GWM, Primary Ratio (PR), Cost of Fund (COF) ECOBESTHA 2022 Jakarta, 10 Februari 2022 The 1st national conference on economics, business, shariah, tax, humanities, and accounting 2 pada kinerja keuangan (ROA) pada Bank Jambi periode 2012-2020. Metode analisis data menggunakan regresi linier berganda yang sebelumnya telah diuji dengan uji normalitas, uji asumsi klasik, uji autokorelasi, uji heterokedastisitas, dan uji multikolinearitas. Serta pengujian hipotesis pada uji koefisien determinasi menggunakan metode Stepwise, dimana metode regresi stepwise merupakan metode untuk mendapatkan model terbaik dari sebuah analisis regresi yang memiliki korelasi tinggi dan signifikan terhadap variabel dependen, apabila ada variabel yang tidak signifikan maka variabel tersebut dieliminasi. Berdasarkan analisis regresi linier berganda metode stepwise pada dapat dijelaskan bahwa diantara 10 variabel yaitu CAR, BOPO, NIM, LDR, NPL, QR, IPR, GWM, PR, COF pada penelitian ini hanya terdapat 1 variabel yang dapat menjelaskan pengaruh yaitu BOPO. Variabel BOPO sebelum pandemi Covid-19 memiliki nilai rata-ratanya sebesar 74,74% dan mengalami penurunan pada saat pandemi Covid-19 dengan nilainya sebesar 69,87%. Ketika BOPO mengalami penurunan maka nilai ROA mengalami kenaikan. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa variabel BOPO berpengaruh terhadap naik/turunnya nilai ROA pada sebelum dan saat pandemi Covid-19. Hal ini diakibatkan karena tingkat efisiensi bank saat melaksanakan operasinya berpengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh oleh bank tersebut. Jika kegiatan operasional dilakukan dengan efisien maka pendapatan yang dihasilkan bank tersebut naik. Selain itu, besarnya rasio BOPO maka akan semakin kecil ROA. Dalam perbankan BOPO berpengaruh besar dalam mengukur tingkat efisiensi dan juga kemampuan bank dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Untuk itu bank harus melakukan perbandingan antara jumlah biaya operasional dan pendapatan operasional yang diperoleh. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 10 variabel independen hanya 1 variabel yang dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap ROA dan yang paling dominan yaitu variabel BOPO dengan nilai R Square sebesar 0,86 atau 86%. Dilihat dari annual report pada Bank Jambi sebelum pandemi Covid-19 biaya operasional lebih kecil dari pendapatan operasional yang artinya bank berpeluang mendapatkan keuntungan. Akan tetapi pada saat pandemi Covid-19 mengalami penurunan dimana nilai biaya operasional lebih besar dari pada pendapatan operasionalnya. Maka dari itu, variabel BOPO memiliki nilai yang paling dominan dibandingkan variabel lainnya karena hal ini didasarkan oleh setiap biaya operasional bank meliputi pembayaran gaji, biaya penjualan, biaya administrasi, dan biaya yang berhubungan dengan dana pihak ketiga. Saran yang dapat diberikan ialah pada Bank Jambi alangkah baiknya memperhatikan tingkat pengawasan terhadap pengelolaan aset dalam meningkatkan rasio profitabilitas (ROA) sehingga dapat mempengaruhi kinerja keuangan Bank Jambi secara positif.
Kata Kunci: Rasio Keuangan, Bank JAMBI, Covid-19,BOPO, Return On Asset