Kinerja Lingkungan dan Kebijakan Hutang Pengaruhnya terhadap Sustainable Growth Rate Melalui Profitabilitas
Keywords:
kinerja lingkungan, kebijakan hutang, profitabilitas, sustainable growth rateAbstract
Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2019 yang mengikuti kegiatan PROPER. Sampel yang digunakan sebesar 19 perusahaan dengan kriteria: perusahaan berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2019 yang mengikuti kegiatan PROPER; perusahaan memiliki data yang lengkap untuk penelitian. Analisis data menggunakan uji t dan analisis jalur (path analysis) dengan software SmartPLS 3. Hasil penelitian menunjukkan: 1) kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap profitabilitas (kinerja lingkungan yang baik akan menjadi citra positif sehingga masyarakat berminat untuk membeli produk perusahaan. Peningkatan penjualan mengakibatkan peningkatan laba. Sesuai dengan teori legitimasi jika ada keselarasan perusahaan dengan sistem nilai masyarakat maka perusahaan memperoleh legitimasi sehingga dapat menjalankan usahanya.); 2) kebijakan hutang berpengaruh positif terhadap profitabilitas (meningkatnya hutang akan meningkatkan biaya bunga sehingga menurunkan profitabilitas. Menurut teori Pecking Order perusahaan dengan profitabilitas tinggi justru hutangnya rendah karena dengan profitabilitas yang tinggi perusahaan memiliki dana internal yang besar); 3) kinerja lingkungan berpengaruh negatif terhadap SGR (untuk keberlanjutan operasional perusahaan harus lebih banyak mengeluarkan biaya untuk pengelolaan lingkungan yang pada akhirnya akan mengurangi keberlanjutan perusahaan); 4) kebijakan hutang berpengaruh positif terhadap SGR (kebijakan hutang meningkatkan modal perusahaan dalam menjalankan perusahaan. Penggunaan hutang meningkatkan kinerja keuangan dan nilai perusahaan, sepanjang present value dari penghematan pajak lebih besar dari biaya penggunaan hutang tersebut.); 5) profitabilitas berpengaruh positif terhadap SGR (peningkatan profitabilitas mengindikasikan kemampuan dalam memperoleh dana internal. Peningkatan dana internal akan mengurangi risiko kebangkrutan, sehingga SGR perusahaan akan meningkat.); 6) Profitabilitas memediasi pengaruh kinerja lingkungan terhadap SGR dengan koefisien arah positif (perusahaan yang kinerja lingkungannya tinggi jika dapat mengelola profitabilitasnya dengan baik maka akan meningkatkan SGR); 7) Profitabilitas memediasi pengaruh kebijakan hutang terhadap SGR dengan koefisien arah negatif (Hutang yang tinggi akan menurunkan profitabilitas. Rendahnya profitabilitas akan menurunkan minat investor terhadap perusahaan, sehingga hal ini akan menurunkan keberlangsungan operasional perusahaan). Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja lingkungan, kebijakan hutang dan profitabilitas secara langsung dan tidak langsung (melalui profitabilitas) berpengaruh terhadap SGR. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah menambahkan variabel lain yang berpengaruh terhadap SGR dam memperluas obyek penelitian tidak hanya perusahaan manufaktur. Perusahaan disarankan mendukung kebijakan yang berpengaruh terhadap lingkungan hidup dan bertanggung jawab terhadap lingkungan dengan rutin ikut serta dalam program PROPER. Karena dengan tingginya kinerja lingkungan maka perusahaan akan memperoleh kepercayaan masyarakat yang berdampak pada naiknya penjualan sehingga laba meningkat dan pada akhirnya meningkatkan SGR. Kepada investor disarankan agar menilai kinerja perusahaan dari SGR karena tingginya SGR mengindikasikan pengelolaan pendanaan dan tanggungjawab pengelolaan lingkungan yang baik.
Kata kunci: kinerja lingkungan, kebijakan hutang, profitabilitas, sustainable growth rate.